ABSTRAK
STUDI KORELASI ANTARA ASUPAN
NUTRISI DENGAN PRODUKSI ASI DI BPS. NY. ENY SETYOWATI Amd.Keb DESA NOGOSARI
KEC. ROWOKANGKUNG KAB. LUMAJANG
Andria
Yuliawati
Setiap ibu
menyusui berharap dapat menyusui bayinya sebanyak dan selama mungkin dalam hal
ini nutrisi dan gizi memegang peranan penting dalam hal menunjang produksi ASI
yang maksimal, makanan ibu menyusui berpedoman pada menu seimbang 4 sehat 5
sempurna sebanyak 6 kali perhari, minum 3 liter air perhari. Kebanyakan
masyarakat tidak mengerti tentang pentingnya asupan nutrisi terhadap produksi
ASI, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara asupan nutrisi dengan produksi ASI pada ibu menyusui di Desa Nogosari
Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang.
Desain
penelitian ini menggunakan metode corelational
populasinya sebanyak 50 orang ibu yang mempunyai bayi, metode sampling yang
digunakan adalah simpel random sampling , sampel dalam penelitian ini sebanyak
44 orang ibu yang mempunyai bayi di Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab.
Lumajang, Pengumpulan data dengan kuesioner yang menggunakan skala ordinal.
Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil penelitian
Studi Korelasi Antara Asupan Nutrisi Dengan Produksi ASI di Desa Nogosari Kec.
Rowokangkung Kab. Lumajang sebagian besar ibu menyusui sebanyak 28 (63,64%)
orang asupan nutrisinya berada pada kriteria cukup, dan sebanyak 23 (52,27%)
orang, produksi ASInya berada pada kriteria cukup.
Dari
hasil penelitian studi korelasi antara asupan nutrisi dengan produksi ASI,
diharapkan bagi tenaga kesehatan bisa memberikan penyuluhan tentang pentingnya
asupan nutrisi dengan produksi ASI agar masyarakat khususnya ibu menyusui dapat
memahami pentingnya asupan nutrisi terhadap produksi ASI.
Kata kunci : Asupan nutrisi, Produksi
ASI
ABSTRACT
THE
STUDY CORRELATION BETWEEN NUTRIENT INTAKE WITH BREAST MILK PRODUCTION IN BPS.
NY. ENY SETYOWATI
Amd.Keb
DS. NOGOSARI KEC. ROWOKANGKUNG
KAB. LUMAJANG
Each nursing mothers hoping to
breastfeed her baby as much and as long as possible in this case nutrition and
nutrition play an important role in terms of supporting a maximum milk
production, breastfeeding mother's diet based on 4 healthy balanced menu 5 perfect
6 times per day, drink 3 liters of water per day. Most people do not understand about the
importance of nutrition on milk production, the purpose of this study was to
determine whether there is relationship between nutrient intake with milk
production in nursing mothers in the village of Nogosari Kec. Rowokangkung Kab.
Lumajang.
The design of this study using
the method corelational population of 50 mothers who have babies, the sampling
method used was simple random sampling, sampling in this study were 44 mothers
who had babies in the village of Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang, collecting data with
questionnaires that use ordinal scale. The
results of this study are presented in table form.
The results Correlation Studies
Between Intake of Nutrients With Nogosari Village milk production in the
district. Rowokangkung Kab. Lumajang most nursing mothers as much as 28
(63.64%) of nutritional intake is in the criteria fairly, and as many as 23
(52.27%) of people, her milk production is at sufficient criteria.
From the results of research
studies the correlation between nutrient intake with milk production, is
expected for the health workers can provide counseling about the importance of
nutritional intake with milk production for the public, especially nursing
mothers to understand the importance of nutrition on milk production.
Key words: nutrient intake, milk
production
BAB1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap
ibu menyusui berharap dapat menyusui bayinya sebanyak dan selama mungkin dalam
hal ini nutrisi dan gizi memegang peranan penting dalam hal menunjang produksi
ASI yang maksimal. Untuk menu sehari – hari ibu menyusui bisa berpegang pada
pedoman 4 sehat 5 sempurna dan seimbang. Karena beberapa zat gizi mempunyai sifat
saling mempengaruhi yang sangat menguntungkan. Maka, ibu menyusui dapat makan
apa saja dan tidak ada pantangan. Ibu menyusui umumnya makan 6 kali sehari
sesuai dengan frekuensi menyusui bayinya, karena setiap habis menyusui ibu akan
merasa lapar (http://corpusalienum.multiply.com,
2009 ). Selain cukup makan, ibu menyusui dianjurkan pula banyak minum sedikitnya
3 liter air setiap hari , anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui dan
mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari (Wiknjosastro, dkk. 2006 : 128)
Menurut surve SDKI tahun 2002
oleh Nutrition & Health Surveillance System (NSS) kerjasama dengan
Balitbangkes dan Helen Keller Internasional di perkotaan dan pedesaan menunjukkan cakupan nutrisi ibu menyusui yang
terpenuhi di perkotaan antara 4% sampai 12 % sedangkan di pedesaan 4% sampai 25
%, Sebagai gambaran data pemberian ASI berdasarkan SDKI 2007, Angka Cakupan ASI
Eksklusif 6 bulan di Indonesia hanya 32,3%, masih jauh dari rata – rata dunia, yaitu
38%. Sementara itu saat ini jumlah bayi dibawa
6 bulan yang di beri susu formula meningkat dari 16,7% pada tahun 2002
menjadi 27,9% pada
tahun
2007 (http://www.menegpp.co.id, 2009). Berdasarkan data yang ada setelah peneliti
mengadakan pengamatan di Bps Ny. Eny Setyowati Desa Nogosari pada bulan Maret
2010 di peroleh 20 ibu menyusui semua bayinya namun hanya 5 orang yang produksi
ASInya maksimal sehingga kebutuhan ASI pada bayinya dapat terpenuhi secara
optimal, dan yang 15 orang ibu mengalami masalah pada produksi ASI antara lain 11
orang karena asupan nutrisi, 1 orang payudara bengkak (mastitis), 2 orang puting
susu tenggelam dan pendek.
Masalah yang dapat di timbulkan dari
ibu menyusui adalah produksi ASI yang
tidak maksimal, sehingga banyak bayi yang kebutuhan nutrisinya kurang karena
ibu tidak dapat memberikan ASI maksimal yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi
bayi. Salah satu penyebab produksi ASI tidak maksimal disebabkan karena asupan
nutrisi ASI ibu yang kurang baik, menu
makanan yang tidak seimbang dan juga mengkonsumsi makanan yang kurang teratur
sehingga produksi ASI tidak mencukupi untuk diberikan pada bayi. Dengan
demikian bayi yang tidak mendapatkan ASI yang optimal akan mudah jatuh sakit
karena antibody di dalam tubuh bayi yang belum terbentuk dengan sempurna dan
optimal.
Untuk mencapai keberhasilan dalam
produksi ASI maka diperlukan kerja sama antara keluarga dan tenaga kesehatan
dalam pemberian penyuluhan pada ibu menyusui tentang pentingnya asupan nutrisi
yang baik terhadap produksi ASI. Dan sebaiknya sejak awal para ibu sudah
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang untuk menunjang produksi ASI. Dari
uraian di atas peneliti ingin melakukan penelitian tentang studi korelasi
antara asupan nutrisi dengan produksi ASI di Bps Ny. Eny Setyowati desa
Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang.
1.2
Rumusan
Masalah
Adakah
korelasi antara asupan nutrisi dengan produksi ASI di Bps Ny. Eny Setyowati desa
Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan umum
Mengetahui
adanya korelasi antara asupan nutrisi dengan produksi ASI di Bps Ny. Eny Setyowati
desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang
1.3.2
Tujuan khusus
1.
Mengidentifikasi
asupan nutrisi pada ibu menyusui di Bps Ny. Eny Setyowati desa Nogosari
2.
Mengidentifikasi produksi ASI pada ibu menyusui
di Bps Ny. Eny Setyowati desa
Nogosari
3.
Menganalisa korelasi
antara asupan nutrisi dengan produksi ASI
di Bps Ny. Eny Setyowati desa
Nogosari
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi responden
Dengan
diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap
masyarakat khususnya
bagi ibu menyusui tentang pentingnya asupan nutrisi terhadap produksi ASI.
1.4.2 Bagi peneliti
Penelitian ini memberikan masukan
bagi praktisi agar dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh asupan nutrisi
terhadap produksi ASI.
1.4.3
Bagi profesi kebidanan
Diharapkan penelitian ini memberikan
masukan bagi profesi dalam mengembangkan perencanaan kebidanan yang akan dilakukan
dalam mengatasi masalah asupan nutrisi pada ibu menyusui.
1.4.4
Bagi penelitian selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dan
peneliti selanjutnya dapat
meneliti tentang produksi ASI
yang berhubungan dengan status gizi pada bayi.
1.5
Batasan Penelitian
Peneliti hanya
meneliti mengenai korelasi antara asupan nutrisi ibu dengan produksi ASI, sedangkan
tentang pentingnya produksi ASI terhadap
pemenuhan gizi pada bayi tidak dilakukan penelitian.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bps
Ny. Eny Setyowati Amd.Keb Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. lumajang dengan
jumlah penduduk, luas dan batasan wilayah sebagai berikut:
Jumlah penduduk : 3.606 orang
Luas wilayah : 365.903 Ha
Batas sebelah barat : Desa Mangunsari
Batas sebelah timur : Desa Sumbersari
Batas sebelah utara : Desa Tekung
Batas sebelah selatan : Desa
Kalipepe
Fasilitas
BPS sebagai berikut :
Ruang periksa :
1 ruangan
Tempat
periksa : 2 bad
Lemari :
1 lemari arsip, 1 lemari obat
Meja
dan kursi : 1 meja, 3 kursi kecil
dan 1 kursi panjang
Alat ukur BB/TB : 2 timbangan dewasa dan bayi, 2 alat ukur TB
Menurut
hasil penelitian didapatkan 44 ibu yang mempunyai bayi dan menyusui.
Hasil penelitian akan di bagi
menjadi dua bagian meliputi data umum dan data khusus. Data umum berupa
karakteristik responden yang meliputi umur dan pendidikan. Data khusus yang
meliputi Asupan Nutrisi dengan produksi ASI.
4.1.1Data Umum
Data umum terdiri atas
karakteristik responsen yang meliputi :
1.
Karakteristik
Responden Menurut Umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Umur di
Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang Bulan Juli 2010
NO
|
Umur
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
1
|
15-20
|
3
|
6,28
|
2
|
21-25
|
7
|
15,91
|
3
|
26-30
|
14
|
31,82
|
4
|
31-35
|
13
|
29,54
|
5
|
36-40
|
7
|
15,91
|
Jumlah
|
44
|
100
|
Sumber : Data
primer 2010
Dari
Tabel 4.1 diatas di dapatkan hampir setengahnnya 14 (31,82 %) responden
sebagian besar berumur 26 - 30 tahun.
2.
Karakteristik
Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Tingkat
Pendidikan di Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang Bulan Juli 2010
NO
|
Tingkat Pendidikan
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
1
|
SD
|
10
|
22,73
|
2
|
SLTP
|
16
|
36,36
|
3
|
SLTA
|
18
|
40,91
|
Jumlah
|
44
|
100
|
Sumber : Data primer 2010
Dari
Tabel 4.2 di atas di dapatkan hampir setengahnya 18 (40,91 %) responden
sebagian besar lulusan SMA
4.1.2 Data Khusus
1.
Asupan Nutrisi
Tabel 4.3 Karakteristik responden menurut Asupan
Nutrisi ibu menyusui di Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang bulan
Juli 2010
NO
|
Asupan Nutrisi
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
1
|
Baik
|
7
|
15,91
|
2
|
Cukup
|
28
|
63,64
|
3
|
Kurang
|
9
|
20,45
|
Jumlah
|
44
|
100
|
Sumber : Data
primer 2010
Dari
Tabel 4.3 diatas di dapatkan sebagian besar 28 (63,64 %) responden melakukan
asupan nutrisi cukup.
2.
Produksi ASI
Tabel 4.4 Karakteristik responden menurut produksi
ASI di Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang Pada bulan Juli 2010
NO
|
Poduksi ASI
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
1
|
Baik
|
11
|
25
|
2
|
Cukup
|
23
|
52,27
|
3
|
Kurang
|
10
|
22,73
|
Jumlah
|
44
|
100
|
Sumber : Data primer 2010
Dari Tabel 4.4 di atas di dapatkan sebagian besar
23 (52,27 %) responden memiliki produksi ASI Cukup.
3.
Perhitungan data
antara variabel independen dengan dependen
Tabel 4.5 Karakteristik responden menurut studi korelasi
antara asupan nutrisi dengan produksi ASI
Produksi ASI
Asupan nutrisi
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Jumlah
|
||||
f
|
%
|
f
|
%
|
f
|
%
|
f
|
%
|
|
Baik
|
7
|
100
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7
|
100
|
Cukup
|
4
|
14,28
|
23
|
82,15
|
1
|
3,57
|
29
|
100
|
Kurang
|
0
|
0
|
0
|
0
|
9
|
100
|
9
|
100
|
Jumlah
|
11
|
23
|
10
|
44
|
Sumber : Data primer 2010
Dari
tabel 4.5 diperoleh bahwa sebagian besar 7 (100%) responden yang asupan nutrisi
dan produksi ASInya baik, responden yang asupan nutrisi dan produksi ASInya
cukup 23 (28,15%) dan 9 (100%) yang asupan nutrisi dan produksi ASInya kurang.
4.1.3 Hasil Penelitian
Dari hasil uji spearman rank studi korelasi antara asupan
nutrisi dengan produksi ASI dengan α = 0.05, sehingga Z hitung ≥ Z tabel maka
Ho ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara asupan nutrisi dengan
produksi ASI.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Asupan nutrisi
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan terhadap 44 responden didapatkan 7 (15,91 %) responden yang asupan
nutrisinya berada pada kriteria Baik, 28 (63,64%) responden yang asupan
nutrisinya barada pada kriteria Cukup dan 9 (20,45%) responden yang asupan
nutrisinya barada pada kriteria Kurang. Jadi ibu menyusui di Desa Nogosari Kec.
Rowokangkung Kab. Lumajangsudah mengetahui tentang asupan nutrisi yang baik
karena sebagian besar asupan nutrisinya sudsh berada pada kriteria cukup.
Dari hasil penelitian di Desa
Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang didapatkan sebagian besar asupan
nutrisi ibu menyusui berada dikriteria cukup, karena sebagian besar ibu
menyusui sudah mulai banyak mengerti tentang pentingnya asupan nutrisi saat
menyusui, hal ini dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor pendidikan dan
faktor usia karena semakin tinggi pendidikan dan usia semakina dewasa maka
pengetahuan dan pengalaman ibu menyusui akan semakin luas. Sehingga ibu
menyusui dapat mengerti tentang asupan nutrisi yang baik untuk dikonsumsi oleh
ibu menyusui, dalam penelitian ini ditemukan sebagian besar ibu menyusui
berpendidikan SLTA yaitu 18 (40,91 %) responden dan sebagian besar usianya
antara 26-30 tahun 14 (31,82%) sehingga di Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab.
Lumajang sebagian besar pemenuhan asupan nutrisi ibu menyusui berada dikriteria
cukup.
Pada waktu menyusui ibu harus
makan-maknan yang cukup agar mampu menghasilkan ASI yang cukup bagi bayinya,
memulihkan kesehatan setelah melahirkan dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang
,meningkat karena kegiatan sehari-hari yang bertambah. Ibu menyusui memerlukan
zat gizi lebih banyak dari pada saat hamil. Banyaknya makanan ibu menyusui
disesuaikan umur bayi dan kebutuhan gizi ibu ( Dep. Kes RI 2002 )
Dalam penelitian ini masih
didapatkan 9 (20,45%) pemenuhan asupan nutrisi ibu menyusui masih kurang, maka
dari data tersebut di Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang masih perlu
diberikan penjelasan pada masyarakat khususnya ibu manyuasui tentang asupan
nutrisi yang baik untu ibu menyusui.
4.2.2 Produksi ASI
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dengan penyabaran kuesionerterhadap 44 responden didapatkan data 11 (25% ) responden yang produksi ASInya
berda pada kriteria Baik, 23 (52,27%) responden yang produksi ASInya berda pada
kriteria Cukup dan 10 (22,73%) responden yang produksi ASInya berada pada
kriteria Kurang. Jadi sebagian besar produksi ASI ibu menyusui berada pada
kriteria cukup.
Dari hasi penelitian di Desa
Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang didapatkan sebagian besar ibu menyusui
yang produksi ASInya berada dikriteria cukup karena sebagian besar usia ibu
menyusui masuk pada kriteria usia dewasa antara 26-30 tahun yaitu 14 (31,82%)
responden dan pada usia tersebut merupakan usia yang matang untuk mempunyai
seorang bayi dan mempunyai paengalaman yang lebih dari pada usia yang lebih
muda sehingga usia ibu yang lebih dewasa akan dapat lebih mengerti tentang
bagaimana cara agar produksi ASInya bisa lancar dan kebutuhan ASI pada bayinya
dapat tercukupi.
ASI diproduksi sebagai hasil kerja
hormon-hormon dan reflek-reflek yang berperan. Pada waktu hamil terjadi
perubahan-perubahan, antara lain terbentuknya lebih banyak kelenjar susu
sehingga payudara membesar, sebagai persiapan untuk menyusui. Segera setelah
persalinan, perubahan hormonal menyebabkan payudara mulai memproduksi ASI.
Dimulai dari hisapan bayi pada puting susu, dua jenis reflek memproduksi dan
mengeluarkan ASI sesuai kebutuhan bayi (Dep.Kes.RI 2002)
Dari data penelitian di atas
didapatkan sebagian ibu menyusui 10 (22,73%) responden yang kriteria produksi
ASInya kurang, maka pada masyarakat Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab.
Lumajang khususnya ibu menyusui perlu
dilakukan penyuluhan tentang bagaimana cara agar produksi ASI ibu menyusui bisa
lancar.
4.2.3 Korelasi antara asupan nutrisi dengan produksi ASI
Berdasarkan hasil dari perhitungan data penelitian studi
korelasi antara asupan nutrisi dengan produksi ASI didapatkan Z hitung ≥ Z
tabel maka Ho ditolak dan H1 di
terima, hal ini menunjukkan adanya korelasi antara asupan nutrisi dengan
produksi ASI.
Dari hasil penelitian ini
didapatkan data bahwa ada korelasi antara asupan nutrisi dengan produksi ASI,
tetapi masih ada sebagian yang asupan nutrisi dan produksi ASInya berada pada
kriteria kurang. Hal itu bisa disebabkan oleh faktor usia dan pendidikan,
karena sebagian kecil ibu mrnyusui di Desa nogosari Kec. Rowokangkung Kab.
Lumajang masih berpendidikan rendah 10 (22,73%) dan ada juga sebagian kecil
yang usianya masih berada pada usia muda 15-20 tahun yaitu 3 (6,28%) responden,
semakin rendah pendidikan dan semakin muda usia maka pengalaman dan kesiapan
ibu un tuk mempunyai seorang bayi masih kurang sehingga ibu kurang mengerti
tentang pentingnya asupan nutrisi terhadap produksi ASI.
Kebutuhan nutrisi selama laktasi
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu.
Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan
untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri. Nutrisi pada ibu
menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan
untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil dengan baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan
makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur
nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu
yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi (www.lusa leave a comment go to comment ; 2009)
Dari hasil penelitian ini
didapatkan dta bahwa ada korelasi antara asupan nutrisi dengan produksi ASI,
tetapi masih ada sebagian kecil ibu menyusui yang asupan nutrisi dan produksi
ASInya masih berada pada kriteria kurang jadi di Desa Nogosari Kec.
Rowokangkung Kab. Lumajang masih perlu diberikan penyuluhan bagi masyarakat
khususnya ibu menyusui tentang pentingnya asupan nutrisi terhadap produksi ASI
agar ibu menyusuaui bisa menjaga pemenuhan asupan nutrisinya sehingga produksi
ASInya bisa lancar dan pemenuhan ASI pada bayinya dapat terpenuhi.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1.
Sebagian besar
Asupan Nutrisi ibu menyusui di Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab.
Lumajang tergolong cukup yaitu 28
(63,64%) responden.
2.
Sebagian besar Produksi
ASI ibu menyusui di Desa Nogosari Kec. Rowokangkung Kab. Lumajang tergolong
cukup yaitu 23 (52,27%) responden.
3.
Ada hubungan antara
asupan nutrisi dengan produksi ASI.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi responden
Dengan
hasil penelitian ini para responden khususnya ibu menyusui dapat memahami
pentingnya asupan nutrisi yang dapat berpengaruh terhadap produksi ASInya.
5.2.2 Bagi peneliti
Hasil
penelitian ini dapat di gunakan sebagai masukan
untuk meningkatkan pengetahuan tentang hubungan antara asupan nutrisi
ibu yang menyusui terhadap produksi ASI.
5.2.3 Bagi profesi kebidanan
Dengan
hasil penelitian ini dapat di tindaklanjuti dengan mengadakan
penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya asupan nutrisi ibu yang menyusui
terhadap kelancaran produksi ASI, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih
lanjut.
5.2.4 Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini
dapat dijadikan pedoman untuk meneliti lebih lanjut tentang pentingnya produksi
ASI terhadap pemenuhan gizi pada bayi.
0 komentar:
Posting Komentar